“Definisi,
proses & kendala pengambilan keputusan”
Makalah
Disusun
untuk memenuhi mata kuliah Sistem Penunjang Keputusan
Dosen
pengampu :
Mochammad
Chumaidi, M.M.
Oleh
Kelompok:
M.
Fikri Rofiudin
Program studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
Jombang
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahnya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Sistem
Penunjang Keputusan” yang
berjudul “Pengambilan keputusan” dan menjadi salah satu tugas dari mata kuliah
sistem penunjang keputusn ini dengan
baik dan lancar.
Penyusunan
makalah tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh
sebab itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak
Mochammad Chumaidi, M.M. selaku
dosen pengampu mata kuliah Sistem
penunjang keputusan.
2. Teman
– teman yang membantu dan mendorong serta memberikan informasi yang sangat
diperlukan dalam penyusunan makalah ini.
Kami sebagai
penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa yang akan datang. Akhir
kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami selaku penyusun dan penulis
makalah ini pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya sebagai referensi
tambahan di bidang ilmu Pengantar
Manajemen.
Jombang, 28
September 2015
Kelompok,
Daftar
Isi
i.
Kata Pengantar
...................................................................................................i
ii.
Daftar Isi
............................................................................................................ii
BAB
I PENDAHULUAN ............................................................................................1
1.
Latar Belakang
...................................................................................................1
2.
Tujuan
................................................................................................................1
BAB
II PEMBAHASAN .............................................................................................2
A.
Definisi pengambilan keputusan
.......................................................................2
B.
Proses pengambilan keputusan
..........................................................................3
I.
Proses pengambilan keputusan
..............................................................3
II.
Tipe-tipe proses pengambilan keputusan
...............................................5
C.
Kendala-kendala dalam pengambilan
keputusan ...............................................6
BAB
III PENUTUP .....................................................................................................7
1.
Kesimpulan
........................................................................................................7
2.
Saran
..................................................................................................................7
DAFTAR
PUSTAKA ..................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Kehidupan sehari-hari kita
sebenarnya adalah kehidupan yang selalu bergumul dengan keputusan. Keputusan
merupakan kesimpulan terbaik yang diperoleh setelah mengevaluasi berbagai
alternatif. Di dalam arti tersebut, terkandung unsur situasi dasar, peluang
munculnya situasi dasar, dan aktifitas pencapaian keputusan. Lantas
pertanyaannya, apakah setelah evaluasi alternatif serta merta begitu saja hadir
keputusan? Iya, secara rasional kesimpulan tersirat dalam premis-premis
sehingga hanya kepentingan perumusan saja. Walaupun berbagai literatur yang
memandang keputusan sebagai proses menampilkan tersurat kata keputusan di dalam
modelnya.
Kajian tentang keputusan juga banyak
berbasis metode. Basis kajian tersebut, dipandang lebih menarik daripada domain
pengambilan keputusan itu sendiri. Berdasarkan kajian metode, keputusan
terpecah menjadi empat, yaitu, metode keputusan rasional, metode keputusan
tawar menawar, metode keputusan agregatif, dan metode keputusan keranjang
sampah. Sehubungan dengan pendekatan metode berbagai aliran pun dapat sesuai
untuk mengkaji keputusan. Aliran-aliran yang dimaksudkan adalah birokratik,
manajemen saintifik, hubungan kemanusiaan, rasionalitas ekonomi, kepuasan dan
analisis sistem.
Dengan demikian pengetahuan
alternatif model, metode, aliran digunakan untuk penentuan pegangan sendiri.
Seperti berkenaan dengan ini saya sendiri lebih menyukai cukup tiga aktifitas
saja untuk sampai pada keputusan,yaitu: kehadiran tujuan, aktifitas pencarian
informasi atau alternatif, dan aktifitas evaluasi alternatif. Banyak sedikitnya
informasi yang dilakukan mempengaruhi kecepatan dan kerumitan pengambilan
keputusan. Untuk membeli sebuah ballpoint tidak sama kecepatan dan kerumitan
pengambilan keputusannya dengan membeli pesawat terbang pribadi.
Untuk memahami lebih jauh lagi
mengenai pengambilan keputusanm itu,bagaiamana model-model pengambilan keputusan,kriteria
pengambilan keputusan maka akan dijelaskan lebih jauh dalam makalah ini.
2. Tujuan
Berdasarkan
latar belakang diatas, makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang Definisi,
proses dan kendala-kendala dalam pengambilan keputusan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang
dihadapinya dengan tegas. Hal ini berkaitan dengan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan dan mengenai
unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya
merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa
alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang
sangat penting. Jiwa kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan
mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat
adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya
merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap
manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan
keputusan yang mendasarkan diri pada relasi sesama.
Kemudian
terdapat definisi menurut para ahli, antara lain :
·
George R. Terry :
pengambilan
keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua
atau lebih alternatif yang ada.
·
Sondang P. Siagian :
pengambilan
keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif
yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan
tindakan yang paling cepat.
·
James A. F. Stoner :
pengambilan
keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai
cara pemecahan masalah.
·
Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara
alternatif-alternatif mengenai sesuatu cara bertindak—adalah inti dari
perencanaan. Suatu rencana dapat dikatakan tidak ada, jika tidak ada keputusan
suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
· Theo Haiman
Inti dari semua perencanaan adalah pengambilan
keputusan, suatu pemilihan cara bertindak. Dalam hubungan ini kita melihat
keputusan sebagai suatu cara bertindak yang dipilih oleh manajer sebagai suatu
yang paling efektif, berarti penempatan untuk mencapai sasaran dan pemecahan
masalah.
·
Drs. H. Malayu S.P Hasibuan
Pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan
keputusan yang terbaik dari sejumlah alternative untuk melakukan
aktifitas-aktifitas pada masa yang akan datang.
·
Chester I. Barnard
Keputusan
adalah perilaku organisasi, berintisari perilaku perorangan dan dalam gambaran
proses keputusan ini secara relative dan dapat dikatakan bahwa pengertian
tingkah laku organisasi lebih penting dari pada kepentingan perorangan.
Dari
definisi pengambilan keputusan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan
adalah proses pemilihan alternatif solusi untuk masalah. Secara umum
pengambilan keputusan adalah upaya untuk menyelesaikan masalah dengan memilih
alternatif solusi yang ada. Keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara
kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. Pengambilan keputusan itu
sendiri suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang
dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat
lebih diterima oleh semua pihak. Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan
dirumuskan dengan jelas, sedangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan
alternatif terbaik dari alternatif yang ada.
B.
Proses Pengambilan Keputusan
I.
Proses pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan meliputi empat tahap yang saling berhubungan dan
berurutan (Simon, 1980). Empat proses tersebut adalah :
1.
Intelligence
Tahap ini
merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta
proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam
rangka mengidentifikasi masalah.
2.
Design
Tahap ini
adalah proses menemukan, mengembangkan, dan menganalisis alternatif tindakan
yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengertimasalah,
menurunkan solusi, dan menguji kelayakan solusi.
3.
Choice
Pada tahap
ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang
mungkin akan dijalankan. Tahap ini meliputi pencarian, evaluasi, dan
rekomendasi solusi yang sesuai untuk model yang telah dibuat. Solusi dari model
merupakan nilai spesifik untuk variabel hasil pada alternatif yang dipilih.
4.
Implementation
Tahap
implementasi adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada
tahap ini diperlukan untuk menyusun serangkian tindakan yang terencana,
sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan
perbaikan.
<O> Secara umum,proses pengambilan keputusan terdiri atas tiga tahap, yaitu
sebagai berikut :
1) Penemuan Masalah
Tahap ini merupakan tahap untuk mendefinisikan masalah dengan jelas,
sehingga perbedaan antara masalah dan bukan masalah. Contohnya : berawal dari
isu, yang kemudian menjadi kabar/kejadian nyata.
2) Pemecahan Masalah
Tahap ini merupakan tahap penyelesaian terhadap masalah yang sudah ada.
Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut :
1.
Identifikasi alternative-alternatif keputusan dalam
memecahkan masalah.
2.
Perhitungan mengenai factor-faktor yang tidak dapat
diketahui sebelumnya atau diluar jangkauan manusia, identifikasi
peristiwa-peristiwa di masa mendatang.
3.
Pembuatan alat(sarana) untuk mengukur hasil,biasanya
berbentuk tabel hasil .
4.
Pemilihan dan penggunaan model pengambilan keputusan.
3) Pengambilan Keputusan
Keputusan yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan lingkungan atau
kondisi tertentu.
II.
Tipe-tipe proses pengambilan keputusan
a)
Keputusan yang diprogramkan
Keputusan
yang diprogramkan merupakan keputusan yang direncanakan sesuai dengan
kebiasaan, aturan, atau prosedur yang berlaku. Biasanya hasil atau dampak dari
keputusan ini tidak mengejutkan karena cenderung berulang-ulang dan lebih
bersifat rutinitas. Kehadiran keputusan ini sering dengan mudah dapat
diantisipasi sebelumnya oleh karyawan. Untuk lebih jelasnya dapat diberikan
contoh dari tipe keputusan ini: Kegiatan audit mutu internal, Rapat tinjauan
manajemen, Pemeliharaan rutin, Pemeliharaan suku cadang secara rutin, Mengikuti
pelatihan yang direncanakan.
b)
Keputusan yang tidak diprogramkan
Keputusan
yang tidak diprogramkan merupakan keputusan yang tidak direncanakan sebelumnya.
Biasanya berkenaan dengan masalah-masalah baru dan bersifat khusus. Dalam
menangani tipe keputusan ini, pimpinan cenderung menggunakan pertimbangan,
intuisi, dan kreativitas. Tipe keputusan ini relatif lebih sulit dibandingkan
dengan keputusan yang diprogramkan. Waktunya seringtidak bisa diduga,
bersifat darurat dan segera sehingga cukup menyulitkan pimpinan dalam mengambil
keputusan. Untuk lebih jelasnya dapat diberikan contoh dari tipe keputusan ini:
Keluhan dari pelanggan, Keterlambatan distribusi ke pelanggan, Kerusakan mesin
yang berakibat fatal, Pengunduran diri personel inti, Unjuk rasa dan pemogokan
karyawan.
C. Kendala-kendala
Dalam Pengambilan Keputusan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan
1.
Masalah sederhana corak/jenis masalah
2.
Masalah rumit corak/jenis masalah
3.
Masalah terstruktur
4.
Masalah yang tidak terstruktur
5.
Kesamaan anggota kelompok Keputusan kelompok akan
cepat dan mudah dibuat bila anggota kelompok sama satu dengan yang lain.
6.
Komposisi kelompok. Ada 4 hal yang perlu diperhatikan
dalam menyusun komposisi kelompok.
i.
penerimaan tujuan umum; mempengaruhi kerjasama dan
tukar informasi
ii.
pembagian (divisibilitas) tugas kelompok; tidak semua
tugas dapat dibagi
iii.
komunikasi dan status struktur; biasanya yang osisinya
tertinggi paling mendominasi dalam kelompok.
iv.
ukuran kelompok; semakin besar kelompok semakin
menyebar opini, konsekuensinya adalah semakin lemah partisipasi individu dalam
kelompok tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Definisi Pembuatan Kebijaksanaan Negara sebagai
keseluruhan proses yang menyangkut pengartikulasian dan pendefinisiaan masalah,
perumusan kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah dalam bentuk
tuntutan-tuntutan politik, penyaluran tuntutan-tuntutan tersebut ke dalam
sistem politik, pengupayaan pemberian sanksi-sanksi atau legitimasi dari arah
tindakan yang dipilih, pengesahan dan pelaksanaan /implementasi, monitoring dan
peninjauan kembali (umpan balik).
2.
Terdapadat beberapa teori pengambilan keputusan yang
dianggap paling sering dibicarakan dalam pelbagai kepustakaan kebijakan negara
diantaranya ; Teori Rasional Komprehensif, Teori Inkremental, Teori Pengamatan
Terpadu (Mixed Scanning Theory).
3.
Menurut konsepsi Anderson, nilai-nilai yang
kemungkinan menjadi pedoman perilaku para pembuat keputusan itu dapat
dikelompokkan menjadi 4 (empat) kategori, yaitu : Nilai-nilai
B. Saran
Gunakanlah
makalah ini dengan sebaik-baiknya dan jadikanlah makalah ini sebagai bahan
referensi untuk makalah yang sejenis.
DAFTAR
PUSTAKA
Mulyono.2011. Teori Pengambilan Keputusan, http:// Mulyono.Blogspot.com,diaksek 30 April 2011
Anneahira.2011.Pengambilan Keputusan. Hhtp://Anneahira.Blogspot.com,diakses 30
April 2011