Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Berikut macam-macam topologi jaringan:
a. Topologi Bus
Pada topologi Bus digunakan
sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh workstation dan server
dihubungkan.
Keuntungan
· Hemat kabel
· Layout kabel sederhana
· Pengembangan jaringan atau penambahan
workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain
Kerugian
·
Deteksi dan isolasi kesalahan sangat
kecil
·
Kepadatan lalu lintas pada jalur utama
· Kelemahan dari topologi ini adalah bila
terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan
mengalami gangguan
·
Diperlukan repeater untuk jarak jauh
b. Topologi Token
Ring
Di dalam topologi Ring semua
workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau
cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi
dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat-alamat yang dimaksud sesuai
maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.
Kelemahan dari
topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola
informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di
suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.
Keunggulan
topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data
seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada
suatu saat.
c.
Topologi Star
Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau HUB. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi Star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.
Keuntungan
:
·
Paling fleksibel
·
Pemasangan/perubahan stasiun sangat
mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
·
Kontrol terpusat
·
Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
pengelolaan jaringan
Kerugian:
·
Boros kabel
·
Perlu penanganan khusus
·
Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen
kritis
d.
Topologi Mesh
Topologi mesh dibangun dengan
memasang link diantara station-station. Sebuah “fully-connected mesh” adalah
sebuah jaringan dimana setiap terminal terhubung secara langsung ke semua
terminal-terminal yang lain. Biasanya digunakan pada jaringan komputer kecil.
Topologi ini secara teori memungkinkan akan tetapi tidak praktis dan biayanya
cukup tinggi unutk di implementasikan. Topology mesh memiliki redudancy yang
tinggi. Sehingga jika terdapat satu link yang rusak maka suatu station dapat
mencari link yang lainnya.
e. Topologi
Extended-Star
Topologi Extended Star dibangun
oleh star network yang dihubungkan secara bersama-sama. Contoh : Setiap gedung
dalam suatu kampus memiliki Star network yang telah terpasang, maka setiap
network dapat disambungkan secara bersama untuk membentuk sebuah topologi
extended star yang bisa meng-cover semua kampus. Karena topologi extended star
terdiri dari topologi star yang dihubungkan secara bersama maka topologi
extended star memiliki karakteristik yang sama dengan topologi star. Dia dapat
mensuport baik baseband maupun broadband signaling dan juga mensuport baik
contention maupun token bus access.
f. Topologi
Hierarkikal
Topologi hierarkikal sama
seperti topologi extended star hanya pusatnya berupa komputer/host berfungsi
sebagai server dan pengontrol lalu lintas data secara hierarkis.
g.
Topologi Tree
Topologi tree dapat berupa
gabungan dari topologi star dengan topologi bus. Namun saat ini topologi tree
merupakan kumpulan topologi star yang memiliki hirarki, sehingga antar hirarki
ada aturan masing-masing.
NETMASK/SUBNETMASK
Untuk pengelompokan pengalamatan, selain nomor IP dikenal juga netmask atau subnetmask. Yang besarnya sama dengan nomor IP yaitu 32 bit. Ada tiga pengelompokan besar subnet mask yaitu dengan dikenal, yaitu 255.0.0.0 , 255.255.0.0 dan 255.0.0.0.
Untuk pengelompokan pengalamatan, selain nomor IP dikenal juga netmask atau subnetmask. Yang besarnya sama dengan nomor IP yaitu 32 bit. Ada tiga pengelompokan besar subnet mask yaitu dengan dikenal, yaitu 255.0.0.0 , 255.255.0.0 dan 255.0.0.0.
Pada dunia
jaringan, subnetmask tersebut dikelompokkan yang disebut class dikenal tiga
class yaitu :
1. Class A, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.0.0.0
1. Class A, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.0.0.0
2. Class B,
adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.0.0
3. Class C, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.255.0
3. Class C, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.255.0